MEMAHAMI ARTI SEBUAH KESALAHAN

>> 18.1.11

Gambar dan simulasi hitungan ini saya dapat dari salah seorang anggota FKTO,dari sini saya mencoba “ Memahami Arti Sebuah Kesalahan “.Sembelum saya mencoba menterjemahkan gambar dan itungan ini mari sama-sama dilihat dan direnungkan terlebih dahulu.



Jujur saya sebagai pribadi yang telah bergelut di industri internet hampir separo karir saya didunia professional ( kerja ) selama 10 tahun,kata pertama yang pas bagi gagasan ini adalah “FANTASTIS” itu satu kata yang pas dari saya.

Karena dengan latar belakang dari sebuah kekompakan dan tujuan positif dari sekelompok orang bisa mewujudkan sebuah jaringan terpadu antar sekolah. Yang membuat ini benar-benar FANTASTIS bukan teknologi atau hasil akhir yang dicapai tapi gagasan awal untuk membangun sebuah komunitas pendidikan yang berbasis online secara mandiri tanpa melibatkan pemerintah ( Diknas ) setempat,ternyata tidak hanya sebuah gagasan disaat saya pulang ternyata ini satu kenyataan yang saya dapati di daerah saya Tirtomoyo tercinta dan itu benar adanya.

Akan tetapi melihat kenyataan di forum blog Tirtomoyo.blogspot.com dimana saya hampir setiap hari melihat dimanapun saya sedang tugas,hanya kata-kata miring yang belakangan ini mengisi forum korespondensi. Dimanakah kesalahan itu mulai muncul ? Sebaiknya bukan salah benar yang kita bahas akan tetapi menumbuhkan cara berfikir yang dewasa dan matang yang perlu dibangun.

Kalau dilihat dari formatur kepengurusan FKTO yang mana para tenaga pendidik baik dari tingkat SMP,SMA bahkan Perguruan Tinggi seharusnya friksi-friksi miring itu tidak tercipta, seharusnya sebaliknya. Kenapa demikian maaf jika ada yang kurang pas dalam tulisan saya ini “ berapa banyak program diknas “ yang berurusan dengan dunia IT khususnya internet yang hanya jadi onggokan sampah berbiaya mahal dan hampir 70% atau mungkin lebih tidak berjalan dengan baik. Kenapa itu bisa terjadi jawabpan dari teka-teki ini cukup simple yaitu kurang siapnya SDM pelaku dalam menyambut,menerima,menerapkan dan memaintenance bangunan IT itu secara berkesinambungan.

Tidak beda jauh seperti yang terjadi di Tirtomoyo ini selain belum siap dan uforia yang begitu besar akan kehadiran FKTO yang dianggap sebagai pembawa obat mujarap untuk penyembuh segala penyakit kegagapan teknologi IT. Kalau kita semua mampu membaca dan merenungkan gambar dan hitungan diatas FKTO itu hanya pembuka jalan,bukan implementator dan penyembuh segala penyakit itu. Sangat sayang jika gagasan dan dana yang sudah keluar serta pilot project sederhana ini nasibnya sama seperti program pemerintah yaitu jadi sampah teknologi.

Sampah ini sudah mulai tercium aromanya yaitu nada miring,ketidak kompakan dari sekolah-sekolah yang ada di Tirtomoyo,yang lebih mengedepankan ego golongan yang diatas namakan kepentingan sekolah. Dan itu berakibat sangat terasa bagi kelangsungan gagasan mulia dari semua lapisan masyarakat yang awal-awal terlibat dengan program FKTO ini. Mengapa itu terjadi seperti judul diatas karena kurangnya “ Memahami Sebuah Arti “ akhirnya yang muncul hanya kesalahan dan kesalahan.

Seharusnya pemerintah daerah khususnya sukudinas pendidikan Tirtomoyo mampu dan bisa menjadi pemersatu untuk pengembangan teknologi informasi dilingkup sekolah yang dibinanya, bukan jadi penonton yang bermental pejabat.Sudah disumbang malah penyumbang yang diminta memohon-mohon, inilah kebodohan kolektif tentang susahnya “ Memahami Arti Sebuah Kesalahan “. Sesuatu yang baru itu tidak akan pernah lepas dari kekurangan dan kesalahan, seharusnya bukan kesalahan dan kekurangan yang diangkat dan jadi isu terus menerus, seharusnya menjadi bahan pembelajaran bagi semua kalau ingin jadi masyarakat yang cerdas, dewasa dalam berfikir dan bertindak.

Bagi pelaku dimasing-masing sekolah buang jauh-jauh pemikiran sempit yang terkotak-kotak yang mengatas namakan kepentingan sekolah. Coba pahami arti efisiensi,ingat internet itu tidak hanya YAHOO,GOOGLE dan link-link Internasional. Seharusnya dengan adanya jaringan antar sekolah konten local bisa tumbuh,server jardiknas sudah terinstall kalau tidak salah,bisa diisi dengan konten-konten local lain seperti membangungan jaringan Voip antar sekolah,membuat perpustakaan online bersama ini jauh lebih produktif. Jadi kalau internet itu hanya link internasional yang dipahami,kembali lagi kita hanya akan jadi pengumpul konten dan sampah dari luar negeri. Bukan itu tidak penting akan tetapi kita akan selalu jadi bangsa terjajah disetiap lini kehidupan industri informasi modern.

Seharusnya semua bisa belajar Blackberry yang mana server RIM ada di Canada tapi pengguna salah satu terbesar di Asia adalah Indonesia, apa yang terjadi duit kita yang dikeruk setiap bulan dibawa ke Negara asal teknologi tersebut. Kenapa bisa terjadi ya karena kita ini hanya pengumpul teknologi. Tujuan dasar FKTO adalah membangkitan generasi muda kreatif,bukan generasi muda yang selalu didoktrin dengan perbedaan-perbedaan yang konyol seperti ulasan-ulasan yang ada di forum blog tercinta ini.

Sekali lagi biaya,tenaga,pikiran dan pengorbanan sudah terjadi jangan jadikan semua yang sudah terpasang ini jadi SAMPAH TEKNOLOGI, belajarlah “ Memahami Arti Sebuah Kesalahan” niscaya akan jadi manusia yang obyektif dan dewasa. Jangan hanya kebenaran yang dipahami,karena kalau kebenaran itu tinggal dijalankan,kalau kesalahan itu sarana untuk belajar supaya kedepan kita tidak jadi manusia yang lebih baik.

Pilihannya akan jadi sampahkah apa yang sudah dilakukan FKTO atau sama-sama belajar dari sebuah kesalahan.Semua tergantung pelaku yaitu masyarakat pendidikan di Tirttomoyo sendiri bukan tergantung FKTO.Kalau mau maju ya berfikirlah yang maju bukan hanya memikirkan kelompok dan ego.

Wasalam
Wargo Juga

Read more...

Menatap Masa Depan - Menapaki Jalan Berliku

Assalamu'alaikum Wr. Wb. dan Salam Sejahtera

Di era 1970 - 1990 an, ketika kita masih berada di tanah kelahiran kita, tak ada yang pernah tahu kita akan menjadi apa. Waktu terasa lama, saya teringat ketika Hari Raya Idul Fitri dibelikan pakain baru dari orang tua senangnya bukan main, sampai-sampai mengharap kapan Hari Raya itu datang lagi, dan rasanya lama sekali terulang.

Hari demi hari, detik demi detik waktu terus berjalan .... dimulai pendidikan dari SD yang penuh memberikan nilai-nilai keteladanan hingga SLTA yang akhirnya harus meninggalkan Wonogiri untuk menatap masa depan. Kita semua tak tahu yang musthi dilakukan selain berusaha, belajar, dan bekerja. Sejalan dengan waktu alamlah yang merubah kita, lebih matang, lebih dewasa, dan lebih bijaksana .... tapi apapun semua itu adalah hasil dari pembelajaran.

Tak terasa sekarang waktu terasa lebih cepat, bumi semakin kencang berputar, baik berotasi maupun berevolusi. Ditambah dengan akses informasi yang semakin terjangkau menambah fleksibilitas mobilitas personal. Tak terkecuali juga di Bumi Pertiwi Tirtomoyo. Semangat untuk berubah seperti slogan Obama "We can say Change" mulai merasuki hati sanubari setiap individu. Hal itu tentunya perlu supporting baik material maupun SDM yang kompeten. Oleh karena itu, genderang perubahan didengungkan Pada tahun 2008, dengan visi menyatukan konten pendidikan di Tirtomoyo.

Jika kita melihat RESULT, memang perlu diakui masih SANGAT JAUH DARI YANG DIHARAPKAN, dan target yang ditetapkan pun BELUM TEREALISASI. Selaku pihak yang dianggap paling BERTANGGUNGJAWAB kami MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA. Tetapi jika, diperbolehkan menguraikan TANTANGAN yang harus diselesaikan dalam waktu cepat kurang lebih KRONOLOGIS nya sebagai berikut :

  1. Pembangunan Backbone sebenarnya telah diselesaikan tim pada tahun 2008
  2. Selanjutnya terdapat permasalahan pada provider yang sangat menghabiskan energi
  3. Hal tersebut menyebabkan beberapa point (sekolah) bermigrasi ke provider lain, sedangkan infrastruktur Local Backbone sama provider lama sudah berubah topologinya, sehingga kami tidak bisa mengontrol
  4. Saat ini, posisi ke 8 titik sudah berjalan dengan lancar tetapi Local Backbone putus, sehingga semua sekolah direct access ke International Bacbone ....
  5. Titik baru yang berada di Outer Ring sebenarnya sudah kami hubungi untuk tindak lanjut perluasan jaringan, tetapi untuk kesediaan pembangunan Tower hingga detik ini belum ada jawaban ...
  6. Kami berencana mengembalikan posisi jaringan agar saling terkoneksi, sehingga dapat dibangun PORTAL agar dapat dijadikan media pengembangan bagi para guru
  7. Tantangan yang muncul adalah MINDSET ... ini adalah keterbatasan kami untuk melakukan hal tersebut, sebenarnya kesalahan kami ini kami sadari karena minimnya intensitas komunikasi.
  8. Sebagai manusia yang bukan SUPERMAN, tentu kami tidak bisa bekerja sendiri, untuk kelanjutan KEPEDULIAN ini saya kira di TIRTOMOYO sendiri ada PELAKSANA harian yang dapat memantau perkembangan dan requariments yang dibutuhkan

Semoga dengan sedikit Ilustrasi ini, dapat memberikan GAMBARAN, tantangan yang musthi kita TAPAKI BERSAMA, agar JALAN YANG BERLIKU dapat kita lewati. Sekali lagi SAYA PRIBADI MOHON MAAF ATAS segala keterbatasan saya, sehingga target yang telah kami buat tidak TERCAPAI SEBAGAI MANA mustinya .... karena keterbatasan inilah kami berusaha untuk selalu belajar, dan mohon doa restu dari semua PIHAK agar KEPEDULIAN KITA MEMBERI MANFAAT BAGI LINGKUNGAN KITA ....

Allohualam ... Waasalamu'alaikum Wr. Wb

Read more...

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP